Suatu malam, sewaktu aku berbaring di tempat tidur membaca buku baru yang kubeli hari itu, tiba-tiba aku mendengar suara melengking yang memecah keheningan menusuk telinga.
Aku duduk, jantungku berdebar kencang karena suntikan adrenalin, melihat ke luar jendela. Aku tidak melihat apa pun, tetapi tahu itu datang dari luar, aku kembali meletakkan kepalaku di bantal.
Tetapi suara melengking itu terus berlanjut, tidak peduli seberapa keras aku mencoba membaca buku.
Akhirnya, setelah sekitar satu jam mendengarkan suara mengerikan itu, aku mengenakan mantel dan sandal, menuruni tangga, dan keluar ke malam yang dingin.
Rumput yang tertutup embun berderak di bawah kakiku yang memakai sandal karet ketika aku melangkah menuju barisan pepohonan, tempat yang kutahu suara itu berasal.
Cahaya terang bulan purnama menuntunku. Lenganku disilangkan saat aku melihat uap napasku mengepul di udara yang dingin dan bersih. Senang aku mengenakan mantelku, tetapi berharap aku juga memakai sarung tangan.
Suara melengking itu kembali terdengar, menusuk telinga. Aku meringis dan mengertakkan gigiku, tetapi terus berjalan. Aku harus mencari sumbernya.
Kemudian aku menemukannya.
Seekor burung hantu serak jawa terjerat sesuatu, mengepakkan sayapnya dan menjerit, mencoba melarikan diri namun gagal.
Aku terdiam sejenak. Apa yang harus kulakukan?