Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Melihat Angin

5 Desember 2024   12:12 Diperbarui: 5 Desember 2024   12:21 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu tak dapat melihat angin, Syauki ingin berkata, dan dia juga tak dapat melihat apa yang akan terjadi.

Dewi selalu punya cara untuk mengelak ketika Syauki bertanya bagaimana keadaannya, karena Syauki perlu diberi tahu.

Masalah dengan pengabdian, dengan cinta buta tanpa syarat, adalah kamu tak dapat melihat apa pun. Buta.

"Syauki, sudah waktunya. Ini benar-benar berakhir. Aku meninggalkanmu," katanya sambil memegang erat gin dan toniknya.

"Tapi ... kita bisa membicarakannya lebih awal, kita mungkin bisa menyelamatkan ini kalau saja kau ..."

"Dengar, tak perlu saling menyalahkan dengan jika dan tetapi sekarang, baiklah, sudah kukatakan ini sudah berakhir."

Dewi meletakkan G&T dan pergi ke kamar tidur.

Syauki mengikutinya dan memperhatikannya menarik tasnya yang sudah dikemas dari bawah tempat tidur, mengangkat tasnya, lalu mendorongnya melewatinya dan keluar ke garasi dan menyusuri jalan masuk dan ... pergi ke mana entah.

Syauki berdiri di tepi jalan masuk rumah mereka, menghadap ke jalan tempat SUV merah itu menyalakan lampu sein hijau dan kemudian menghilang.

Angin barat bangkit berkelok-kelok di antara pepohonan tangkira dan menaburi wajahnya dengan serbuk sari tipis-tipis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun