Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setelah Pemilihan

27 November 2024   07:07 Diperbarui: 27 November 2024   07:11 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku begadang, membolak-balik hasil penghitungan suara saat pemungutan suara ditutup. Persaingan yang ketat. Butuh waktu hampir 10 menit dari penutupan pemungutan suara terakhir hingga semua suara dihitung dan pemenangnya dipilih.

Avatar-nya muncul segera dan mulai melontarkan komentar-komentar yang bersifat mendamaikan tentang lawannya. Lawan memposting beberapa komentar tentang betapa sulitnya pemilihan kali ini, bagaimana kandidat terbaik menang dan bagaimana ini merupakan demonstrasi demokrasi yang sesungguhnya dalam sejarah.

Rakyat telah berbicara.

Aku tidur.

***

Di pagi hari, dunia masih ada dan sama seperti hari-hari sebelumnya. Aku berpikir, dengan semua malapetaka dan kesuraman yang dikemukakan para pakar bahwa pemilihan kandidat akan menjadi akhir dari peradaban.

KRL masih muncul untuk mengantarku ke tempat kerja. Pintu gedung mempersilakanku masuk, meja kerjaku menyapa dan semuanya baik-baik saja.

Saat menelusuri umpan berita, ada pandangan yang sangat berbeda tentang kandidat terpilih. Sebelum kemarin, tidak ada yang mengira Dajjal akan maju dalam pemilihan. 

Dengan beban kepentingan kelompok, kesombongan, retorika yang mementingkan ego diri sendiri, dan penghinaan secara umum terhadap realita, sang pemenang telah berhasil memusuhi hampir setiap pemimpin lain di dunia, mengancam negara-negara tetangga dengan kekuatan militer, melarang warga biasa ke luar negeri, menaikkan pajak semena-semena-mena, dan pemotongan anggaran besar-besaran untuk pendidikan dan kesejahteraan.

Dukungan sebagian besar datang dari mereka yang mendukung cara lama. Mereka mengira akan mendapat manfaat dari semacam efek ekor jas. Namun, ternyata sukses, seperti yang ditunjukkan dengan jelas oleh hasil akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun