lalu lintas padat mengendus angin sepoi-sepoi,
seorang pengecut yang hebat
dipicu oleh aroma kerang goreng.
sebuah paviliun, sekelompok oposisi
menenggak kopi
di udara laut yang tenang
dipicu layang-layang berlampu
terbang di atas gelombang
berharap alat peraga ini
permanen, kehidupan yang kita pilih
sesuai dengan yang kita jalani,
dan setelah kita semua memanjat
ke puncak gedung terlantar
di ambang kehancuran lambat
menjadi ketiadaan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!