Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kiriman Sengketa

10 November 2024   12:12 Diperbarui: 10 November 2024   12:12 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pei. Ikhwanul Halim

Kepada:

Azemkoe & Blon, Importir Barang Khusus, Pasar Lama, Marsilod

Tuan-tuan,

Saya akui agak terkejut saat menerima pemberitahuan bahwa Anda telah mengajukan tuntutan hukum terhadap saya. Jelas sekali bahwa saya adalah pihak yang dirugikan, dan saya yakin pengadilan mana pun akan melihatnya dengan cara yang sama, bahkan Pengadilan Tinggi Yazoo, di mana, seperti yang Anda tunjukkan, Hakim Agung adalah Revendor Blon, paman dari Tn. Blon dari firma Anda.

Namun, urusan ini telah menyita terlalu banyak waktu dan perhatian saya, jadi saya memutuskan untuk melihat apakah penyelesaian dapat dicapai. Pada saat saya memesan, kulit basilisk dinilai sebesar 457 payet Yazoo per gom persegi. Saya membayar di muka 50.000 payet sebelum pengiriman, menyisakan saldo 109.950 payet yang menurut Anda masih harus dibayar.

Saat ini, kulit naga dihargai 974 payet per gom persegi. Saya telah memberanikan diri untuk mengirimkan tidak kurang dari 5.000 gom persegi kulit naga kepada Anda, sehingga Anda masih harus membayar 4.760.050 payet.

Asap yang mengepul dari Marsilod terlihat hingga Yqaen, dan menunjukkan bahwa pengiriman telah berhasil diselesaikan. Jika jumlah ini tidak dibayarkan, saya akan menganggap bahwa pengaturan ini tidak sesuai dengan keinginan Anda, dan akan mencari cara lain untuk mendapatkan ganti rugi.

Hormat saya,

Fuwana Mahaka Langkabut

Cikarang, 9 November 2024

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun