Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Steampunk

10 November 2024   10:10 Diperbarui: 10 November 2024   10:13 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Orang harus punya hobi.

Tentu, dia telah menghabiskan ratusan jam untuk proyek ini, tetapi setidaknya dia telah membangun sesuatu.

Kamu mungkin juga melakukannya dengan benar. Dia dapat menggunakan kardus yang dilapisi foil metalik, tetapi mengapa repot-repot? Jauh lebih baik menghabiskan satu atau dua jam di mesin bubut, memotong kuningan sampai akhirnya kamu mendapatkan suku cadang yang kamu inginkan.

Akhirnya selesai.

Dia menemukan gambarnya secara daring. Siapa pun yang membuatnya adalah penggemar berat lainnya. Mereka membuatnya tampak seperti cetak biru asli abad ke-19. Kalau seorang ilmuwan gila era kolonial membuat rencana untuk mesin waktu maka seperti inilah bentuknya.

Perhatian terhadap detailnya sangat mencengangkan. Mereka bahkan menentukan berbagai perlengkapan, seperti koin emas, makanan kering, pistol, yang mungkin dibutuhkan oleh seorang penjelajah waktu.

Dan sekarang mesinnya telah selesai.

Dia masih harus memasang beberapa efek khusus. Ada suara dengungan, dan cahaya biru yang menakutkan, semacam itu.

Ada suara dengungan, dan cahaya biru yang menakutkan menerangi mesin itu.

Dia melihat ke arah mesin itu. Semenit yang lalu mesin itu diam, tetapi sekarang roda kuningan berputar dalam sangkar kayu yang dipoles. Kabel berdengung, tabung vakum bersinar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun