baris belakang bioskop dan aku memegang
pergelangan kakiku yang telanjang
seperti pagar pembatas halaman
untuk menenangkan diri
tanganmu mencekal korek api
yang tidak menyala dalam kegelapan
tenggorokanku begitu kosong
dengung AC bagai badai bulu
tangannya ada di mana-mana
yang tidak ada di mulutmu
aku tidak tahu ada keinginan ini dalam diriku:
garis buku-buku jarimu dalam cahaya perak,
pergelangan tanganmu tebal,
lengan bawahmu membengkak,
panas yang kau pancarkan dengan mudah
aku tidak tahu
hasrat akan menjebol diriku,
gelombang demi gelombang
berdebar dan tiba-tiba
betapa khawatirnya aku
kamu akan menoleh untuk melihat
bahwa aku ingin
kamu menjepitku dalam kegelapan
untuk ditahan olehmu