Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Planet Gen-X

8 November 2024   13:13 Diperbarui: 8 November 2024   13:20 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Mereka melakukan hal-hal yang berbeda, tidak seperti yang lain di alam semesta.

Semua berbagi, saling cinta, dan saling menjaga. Cukup untuk membuat kita muak.

Damai! Itulah yang mereka yakini. Seolah-olah perdamaian pernah menghasilkan sesuatu.

Mereka mengganti bahan bakar fosil berabad-abad yang lalu, dan juga tenaga nuklir. Sekarang semuanya adalah sumber energi alami.

Hormati dan cintai planet ini! Itulah yang mereka khotbahkan. Itulah yang mereka gembar-gemborkan. Hormati dan cintai satu sama lain.

Mereka telah menjelajahi dan menjinakkan planet-planet lain dalam tata surya mereka. Mereka mengabdikan masing-masing planet untuk spesies yang terancam punah. Tidak ada yang punah di Planet Gen-X. Oh, tidak!

Mereka tidak percaya pada tatanan hukum alam.

Mereka tidak punya senjata, meriam, atau bom. Namun, mereka memiliki pertahanan yang canggih. Tidak ada kehidupan berakal lain yang dapat mendekati lebih dekat dari dua tahun cahaya. Di luar itu, semua kapal berhenti bekerja, semua teknologi kita gagal. Mereka akan keluar dan menyelamatkan kita, mengirim kita pulang.

Mereka tidak mau berkomunikasi dengan kita. Hanya ucapan 'Menjauhlah. Kami tidak ingin pikiran beracunmu merusak kami.' dalam setiap bahasa yang dikenal.

Suatu hari nanti sesuatu yang buruk akan menimpa mereka. Itu yang kita semua harapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun