Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Karma Membuatku Yatim Piatu

7 November 2024   19:19 Diperbarui: 7 November 2024   19:27 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebencian yang dipicu oleh keakraban dan sampanye murahan menandai datangnya Tahun Baru.

Ibu memergoki Ayah bersama tetangganya yang baru saja menjanda, Marini. 

Ayah, dengan celana panjang yang merosot sampai mata kaki, menjelaskan bahwa dia hanya membantu Marini mencuci tangan.

Selama pertengkaran sengit mereka, Marini menuduh ibu frigid. Ayah yang sangat mabuk, secara terbuka tertawa setuju dengan Marini. Ibu membalas, mengakui bahwa suami Marini yang baru saja meninggal sebenarnya adalah ayah kandungku.

Ibuku kemudian tewas dalam perjalanan ke kantor pengacara perceraiannya, ditabrak pengemudi mabuk.

Sayangnya, Ayah kemudian menikahi Marini.

Pada usia 15 minggu, setelah gagal dalam tes DNA, aku ditempatkan di panti asuhan.

Cikarang, 7 November 2024

 

Note: Terima kasih kepada Panitia Kompasianival 2024 yang telah memberikan voucher Kompasiana Premium 3 Bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun