di teluk kapal-kapal berlayar,
hantu dek yang retak,
bangkai lunar berderit terkepung kabut jingga
ikon armada berlayar dari Spanyolia
kota-kota kayu raksasa,
wajah-wajah hitam kaku di layar jib
kapal terkuburan hilang di gua-gua,
dipelintir ganggang merambat
pohon puncak kuning,
tempuyung menjulang di atas tiang
kapal telanjang
di bawah sinar matahari cokelat
burung laut berbulu anggrek
menjepret beting
jarum malam dingin penidur
sementara anjing-anjing dengan wajah penjaga
jaring-jaring terkutuk
topeng-topeng dipahat
matahari bermata dua di atas tebing,
mata serigala di dinding malam gelap
kuda bersayap berkerumun di kawah
burungpenunggang berlenggak-lenggok
dengan paruh menganga---
mata-mata pirang suar merah menari,
bergetar bagai lilin longsoran lumpur
di danau hijau apel
makhluk kaca merah,
dewa, druid, beberapa berkata:
tongkat kuarsa terkelupas di dinding cermin
tangga gletser retak
sayap serangga tergantung bagai piala.
dalam pusaran gas memburu lalat,
capung digantung seperti salai
batu berasap gila dan liar,
perapian kayu dikelilingi tulang,
topeng kuning di atas kepala
dicukur keringat
dalam sihir tongkat pasir
melontar tombak ke langit burung penunggang.
Cikarang, 7 November 2024
Note: Terima kasih kepada Panitia Kompasianival 2024 yang telah memberikan voucher Kompasiana Premium 3 Bulan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H