Hamparan pohon membentang.
Dia terus berjalan. Naik turun. Tempat dia harus turun dan naik lagi. Naik dan turun. Dia terus berjalaan. Awan mulai menutupi puncak-puncak gunung.
Tiba di kaki gunung, pepohonan saling berdekatan. Saat menyeberang jembatan, dia melihat seekor ikan sungai  sendirian, diam, menantang arus. Selama dia melihat, ikan itu hanya diam di sana.
Sungai berkelok-kelok, lintasan di sisinya.
Hujan turun.
Lintasan itu menyimpang dari sungai. Kemiringan  semakin curam, tudung hutan lebih tebal.
Jauh di dalam semak-semak, tudung hutan menutupi langit seperti payung usang. Air merembes masuk, membuat dia dan tanah basah kuyup. Sepatu botnya mulai menempel di lumpur.
Awan bagai kabut merayap di bawah dahan-dahan. Dia hanya bisa melihat beberapa meter ke depan. Pepohonan keluar masuk dari selimut mega.
Kata-kata di atas kertas.
Datang dan pergi. Muncul kembali. Hilang.