Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pasangan

17 September 2024   17:47 Diperbarui: 17 September 2024   17:50 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Sekarang, kenangan bersama menghubungkan kami lebih dari sekadar rencana yang jarang disebutkan.

Putra tertua kami, Syauki, menelepon beberapa menit yang lalu untuk mengatakan bahwa dia telah pindah dan tinggal di kamar kos. Dewi ingin dia kembali, tetapi dia tidak bisa lagi menangani perubahan suasana hatinya yang tiba-tiba. Bipolar, katanya. 

Dia tidak tahu harus berbuat apa tentang anak-anak.

Aku bisa bilang apa?

 

Cikarang, 17 September 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun