Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lekat Erat

7 September 2024   18:43 Diperbarui: 7 September 2024   18:53 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Keributan di dalam kepalaku memudar menjadi desahan beberapa saat yang lalu. Aku menghitung untuk menghabiskan waktu: radio mobil mati pada ketukan ke-82 dari Piano Man karya Billy Joel. Ada lima puluh dua klik acak dari mesin saat mendingin. Ada enam pecahan kaca depan di depanku. Jantungku kehilangan satu ketukan dari setiap dua belas atau tiga belas ketukan.

Wajahku menempel di jalan.

Anjing itu mengeluarkan keringat yang membakar lapisan dalam lubang hidungku. Di ujung luar penglihatanku ada seekor capung. Dengungan sayapnya lebih keras daripada denyut nadi di telinga kiriku. Kini dia melayang cukup dekat untuk menggerakkan bulu mataku, dan sayapnya berwarna-warni dengan cahaya yang dibiaskan seperti genangan minyak yang menyebarkan prisma pelangi. Dia mendarat di samping pipiku yang panas, cukup dekat bagiku untuk menginterogasi matanya yang berpiksel. Mulut robot itu berceloteh kepadaku sejenak, lalu capung itu mengangkat sayapnya seolah-olah akan terbang, tetapi aspal cair menahannya dengan kuat. Satu tarikan demi tarikan, capung mulai menari dengan goyangannya.

Aku menghabiskan waktu, menghitung ketukannya.

Cikarang, 7 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun