Lemari kamar tidur seperti sebuah tantangan. Kamu mengulurkan tangan untuk membuka pintunya, merasa seperti seorang Lara Croft yang siap memulai petualangan  mencari artefak bersejarah yang mengagumkan.
Namun pintu lemari tidak mau bergerak.
Kamu menariknya sedikit lebih keras, lalu menariknya sekuat tenaga.
Tidak ada gunanya. Pintunya nyangkut.
Mungkin, kalau kamu menyelipkan penggaris logam di antara celah pintu, kamu bisa membukanya. Kamu menggeser penggaris itu dan menggoyangkannya kuat-kuat.
Kamu mendengar kayu berderit marah menolak paksaan. Perlahan, sangat perlahan, pintu itu terbuka. Tangan kamu gemetar karena gugup. Apa yang menunggu untuk ditemukan di dalam ceruk gelap gulita ini?
Kamu memegang gagang pintu dan dengan beberapa sentakan keras pintu akhirnya terbuka.
Pakaian, map, sepatu, peralatan olahraga, boneka, dan CD lagu lama berjatuhan seperti ombak laut menggempur pantai. Kamu terjengkang ke lantai karena dorongan kekuatan yang mengamuk. Kamu berteriak dan mengayunkan tanganmu untuk tetap mengapung, tetapi itu tidak ada gunanya. Benda-benda  ini lebih besar dari kamu.
Di bawah lautan puing-puing itu gelap, dan kamu takut akan tenggelam. Setelah menjerit histeris sejenak, kamu kembali tenang.
Kamu tidak bisa menggerakkan lengan atau kakimu. Kamu hanya bisa berbaring diam, berharap dan menunggu.