Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terima Kasih dan Putus Asa

2 Juli 2024   07:07 Diperbarui: 2 Juli 2024   07:15 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Marini berjalan hingga ke sebuah pondok kecil dan mengetuk pintu.

"Saya harus datang dan mengucapkan terima kasih sekali lagi. Jika bukan karena Anda, anak saya pasti sudah meninggal sekarang."

Poniran berdiri di ambang pintu dan menatap wanita yang tampak lelah itu. Dia mendorong bocah itu ke samping saat ban depan sebuah mobil yang melaju kencang pecah, menyebabkan kendaraan tersebut tidak terkendali.

"Ibu tidak perlu terus-terusan berterima kasih kepada saya. Saya hanya melakukan apa yang dilakukan kebanyakan orang."

"Oh, tidak. Tidak banyak yang mau mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan orang lain."

Tiba-tiba ada butir air mata di pipi Marini.

"Saya belum memberitahu orang lain, tapi minggu lalu dokter mengatakan bahwa Idang hanya punya waktu enam bulan untuk hidup. Anda mengembalikan nyawanya hari ini, dan betapa saya berharap Anda bisa melakukannya lagi. Andai Anda bisa. Menurut Anda, apakah...?" Marini membiarkan pertanyaannya menggantung.

"Tidak, Bu, maafkan saya." Itu adalah satu-satunya hal yang terpikir oleh Poniran untuk diucapkan, ketika Marini berbalik dan mulai berjalan kembali ke kota, pulang ke putranya.

Cikarang, 2 Juli 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun