Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 152: Makan Malam Mewah

30 Juni 2024   09:00 Diperbarui: 30 Juni 2024   09:09 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Malam Minggu kamu menikmati scampi udang. Kamu tidak akan melihatku. Aku mengenakan pakaian jaga, berdiri di wastafel dapur restoran, mengikis lemak piring kotor atau membilasnya untuk dimasukkan ke dalam mesin pencuci piring. Giliran kerjaku dimulai satu jam sebelum kami buka untuk makan malam. Aku bertanggung jawab untuk mengatur tirai jendela, membuat kopi, menata meja.

Restoran kami jelas merupakan restoran kelas atas. Meski mewah, makanan kami harganya tidak terlalu mahal. Kalau kamu menganggap pramusaji satu atau dua kasta di bawahmu, kemungkinan besar kamu akan menempatkanku lebih rendah lagi.

Oh, dia hanya pencuci piring yang bodoh.

Ya, aku punya dua gelar sarjana. Aku tidak bisa menyetir, dan ini adalah satu-satunya pekerjaan yang bisa kudapatkan dekat rumah. Aku sudah bekerja di sini selama sembilan tahun, lebih lama dari chef kami mana pun.

Lama setelah kamu menyesap anggur terakhirmu, dan mereguk habis sorbet lemonmu, aku akan sangat sibuk di dapur.


Piring bersih harus disingkirkan. Sampah harus dibawa keluar. Lantai dapur menunggu untuk disapu dan dipel.

Tip darimu membantu pramusaji yang melayanimu bertahan di masa-masa sulit ini. 

Aku? Aku terpaksa bertahan hidup tanpa tip, darimu atau orang lain. Kekuatan super apa pun yang aku miliki, berasal dari dalam, kok.

Cikarang, 30 Juni 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun