Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seorang Gadis dengan Suara yang Terbuat dari Batu Cadas (1)

14 Juni 2024   00:16 Diperbarui: 14 Juni 2024   00:28 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

turun dari mobil yang ditinggalkan jauh di dalam hutan setelah tidur melewati malam yang dingin sendirian. tulangnya kaku  merasakan musim hujan mewarnai gigi di darah mengalir. tak ada sekeranjang makanan untuk diantarkan pada neneknya yang kemudian meninggal karena gagal ginjal. tak ada biskuit atau sirup kokopandan. tidak ada riasan untuk menutupi luka bakar di wajah atau parut radang di paha dan tangan. dia tunawisma yang tinggal bersama segerombolan serigala yang berlindung di ruang kelabu rongga tengkorak. satu-satunya miliknya hanyalah sebuah kunci perunggu tanpa gembok. Dia berjalan ke rumah kakeknya menerobos masuk lewat jendela dan menemukannya tidur di ranjang bobrok. dia bisa mencium bau alkohol di napas dan jelaga di paru-paru. dia menunggu sampai si tua bergerak sebelum berteriak dan melihat kulit dan matanya mengeras berubah warna menjadi kerak perak.

Cikarang, 14 Juni 2024 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun