Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Lampu Merah Biru

7 April 2024   21:23 Diperbarui: 7 April 2024   22:03 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Aku dan dia sudah berkencan selama setahun, sebelum akhirnya aku melaporkannya ke polisi atas pembunuhan berantai yang dia lakukan terhadap mantan-mantannya.

"Ba-bagaimana ... kamu bisa tahu?" dia bertanya dengan suara serak, lemas tergeletak dengan tangan kuborgol ke tiang ranjang.

Aku mencondongkan tubuh ke depan, berbisik di telinganya, "Gampang. Sesama pembunuh saling kenal."

Matanya membelalak saat sinar cahaya lampu merah dan biru datang untuk menyeretnya pergi ke rumah tahanan.

Cikarang, 7 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun