Hari itu adalah hari Rabu. Syauki lupa mengambil pakaian yang sudah dicuci dan disetrika dari laundry dalam perjalanan pulang dari kantor.
Aku ingin bercerai! ucap Dessy main-main saat menyadari suaminya pulang dengan tangan hampa. Syauki berpura-pura menunduk ke lantai karena malu.
Dessy pura-pura menangis, lalu masuk ke kamar tidur dan berpura-pura sedang mengemasi koper. Dia berpura-pura masuk ke mobilnya dan pergi. Dia berpura-pura mengunjungi pengacara perceraian. Dia berpura-pura mengajukan dokumen.
Sekembalinya ke rumah, Syauki berpura-pura mendengar bel pintu dan berpura-pura diberikan surat-surat.
Pasangan itu berpura-pura menyetujui hak asuh bersama atas kedua anak mereka.
Pasangan itu berpura-pura bahwa Syauki akan memiliki hak untuk bertemu anak mereka setiap akhir pekan.
Pasangan itu berpura-pura bahwa liburan sekolah akan dibagi secara merata. Pasangan itu berpura-pura Dessy bisa mendapatkan rumah dan kucing, dan Syauki akan berpura-pura pindah ke apartemen di pusat kota. Syauki berpura-pura mengalami kecanduan minuman. Dia berpura-pura mengacungkan tinjunya ke langit dan mengutuk Tuhan. Dia berpura-pura membeli mobil sport.
Sementara itu, Dessy berpura-pura kembali ke dunia nyata dan mendaftar ke beberapa aplikasi kencan. Dia berpura-pura jatuh cinta pada seorang duda tampan yang memiliki tiga orang putri. Dia berpura-pura menangis bahagia ketika duda tampan itu berlutut dan melamarnya di puncak Menara Eiffel. Dia berpura-pura akan menggunakan nama belakang duda tampan itu, meskipun dia belum pernah menggunakan nama belakang Syauki.
Saat undangan pernikahan tiba, Syauki berpura-pura berada di sebuah bar tak bernama. Dia berpura-pura lupa tentang pernikahan Dessy. Dia berpura-pura minum terlalu banyak dan menabrakkan mobil sport barunya ke pohon. Dia berpura-pura berhenti mengalami masalah minum setelah itu.
Beberapa bulan kemudian, Syauki memutuskan bahwa leluconnya sudah berakhir dan menelepon Dessy. Menurutku kita mungkin sudah bertindak terlalu jauh, katanya.
Tapi saat itu Dessy sudah lupa bahwa mereka hanya berpura-pura. Dia menutup telepon Syauki dan meskipun dia tidak ingat mengapa mereka bercerai, dia yakin Syauki telah melakukan sesuatu yang mengerikan, sesuatu yang melibatkan kekerasan atau narkoba atau perzinahan atau kejahatan berencana, dan berharap suami barunya adalah lelaki yang baik.
Suaminya lupa mengambil laundry dalam perjalanan pulang dari kantor.
Cikarang, 10 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H