Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balon

31 Januari 2024   21:07 Diperbarui: 31 Januari 2024   21:09 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim 

oh, tidak!
balon meletus
sendiri kuyakin ini akan terjadi
aku tahu
udara terlalu penuh
terlalu berkilau bagiku
terlalu jenuh
overdosis warna

mencari lubang tusukan peniti kecil
dekatkan wajahku menempel karet
menahan napas
'tuk rasakan ada tidak bocor halus

ketika memeriksanya dengan sangat teliti aku pasti secara tidak sengaja telah menggaruknya dengan jari-jariku yang sedang mengelus-mgelus, pasti memegangnya terlalu erat di dadaku agar tidak tertiup angin, pasti telah membuat aus dan tipis tipis karena terus-menerus dibelai dan dibelai

hilang, muncul.

menangis penuh perasaan
suara itu keluar sepenuhnya pada menit ketiga
setelah tarikan napas perlahan
menyakitkan
menyakitkan
menyakitkan
sakit

Cikarang, 31 Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun