Aku melihat dunia berlalu. Di pagi hari, pada jam sibuk, jalanan dipenuhi orang-orang yang sibuk. Mata mereka fokus pada gawai kecil di tangan.
Kemudian, saat pagi hari berganti siang hari, mereka menjadi lebih santai, dan lebih sering berhenti dan menatapku. Aku tersenyum pada mereka, tapi mereka tidak membalas senyumku. Aku tidak keberatan. Aku sudah terbiasa dengan ketidakpedulian mereka. Hanya anak-anak yang memperhatikanku. Dengan polos mereka menatapku keheranan. Kadang-kadang mereka bahkan melambai padaku.
Setiap kali musim berganti, aku berpakaian sesuai dan mengikuti mode terkini. Kalian bahkan mungkin mengatakan bahwa aku adalah seorang trendsetter. Namun, fashion adalah hal yang rumit, tidak stabil dan selalu berubah.
Hari ini mereka menggantikanku dengan model baru. Dia sama sepertiku, membeku dalam waktu. Hanya saja, dia lebih tinggi dan kurus. Sekarang aku menunggu di gudang sampai waktuku tiba lagi.
Fashion cenderung terulang kembali.
Aku sanggup menunggu. Tak perlu mengkhawatirkanku. Aku terbuat dari plastik. Oleh karena itu, hampir abadi. Sampai ketemu lagi, mungkin lima atau sepuluh tahun lagi. Tapi, percayalah. Kita akan bertemu lagi. Kami selalu kembali....
Cikarang, 13 Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H