Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bangun Lebih Dini

19 Oktober 2023   23:14 Diperbarui: 19 Oktober 2023   23:32 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

hari-hari
saat dini hari
menempel di kaca jendela

mata lelah dalam tetesan,
otot-otot kaku melembut,
jaring laba-laba berhembus
membentang dari cermin
ke pintu pengemudi.

menyeka embun pagi
visi masa laluku
terang dalam cahaya redup ini
tahu bahwa aku
membuat keputusan terbaik.

namun pagi tak kenal ampun,
matahari duduk rendah menilai
cukup rendah mengintipku telanjang

jaring laba-kini menempel di kulitku
lekat bagai rasa bersalah yang menua
atau rahasia menyakitkan tiada henti

ku melihat ruang dulu cita berada
sisa-sisa compang-camping masih ada
ditarik robek jahitan terbelah.

hari makin dekat dipetakan
sebelum kutiba,
berbanjar menjadi garis putih
datang dan pergi
bagai kekasih

jaring masih menempel
ke telapak tangan hangat berkeringat
mengikat
'tuk semua yang t'lah kulakukan.

aku hanya bisa berpura-pura
tak ada darah di tubuhku
masa lalu sepanjang bayang

hari-hari musim kemarau semakin menipis
kecambah tumbuh lagi:
berbaring, terbangun lebih pagi.

Cikarang, 19 Oktober 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun