Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumput Liar

20 Juli 2023   06:07 Diperbarui: 20 Juli 2023   06:11 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Aku rumput liar.

Nah, aku sudah mengatakannya dan aku rasa merasa lega karena akhirnya bisa menerima diriku apa adanya.

Sebenarnya aku tak ingin menjadi rumput liar. Siapa juga, sih, yang mau? Dan ketika aku baru mulai tumbuh, aku sungguh-sungguh  mengira tunas hijau lembutku adalah bakung, bunga anggrek atau -- tak ada salahnya bermimpi -- mawar merah yang indah.

Ternyata tidak. Lama kelamaan aku menyadari bahwa aku hanyalah rumput liar biasa yang jelek di segerombolan ilalang bersaudara. Tapi mungkin di reinkarnasi berikutnya, jika aku dianggap layak, mungkin aku akan menjadi bunga tulip, atau dahlia, atau mawar yang pantang disentuh itu.

Cikarang, 20 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun