Aku rumput liar.
Nah, aku sudah mengatakannya dan aku rasa merasa lega karena akhirnya bisa menerima diriku apa adanya.
Sebenarnya aku tak ingin menjadi rumput liar. Siapa juga, sih, yang mau? Dan ketika aku baru mulai tumbuh, aku sungguh-sungguh  mengira tunas hijau lembutku adalah bakung, bunga anggrek atau -- tak ada salahnya bermimpi -- mawar merah yang indah.
Ternyata tidak. Lama kelamaan aku menyadari bahwa aku hanyalah rumput liar biasa yang jelek di segerombolan ilalang bersaudara. Tapi mungkin di reinkarnasi berikutnya, jika aku dianggap layak, mungkin aku akan menjadi bunga tulip, atau dahlia, atau mawar yang pantang disentuh itu.
Cikarang, 20 Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H