Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Siklus

17 Juni 2023   02:26 Diperbarui: 17 Juni 2023   02:27 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

 Dia tinggal sendirian di hutan sejak dia membangun pondok di sana saat masih muda, ketika dia mundur dari keriuhan kota.

Dibesarkan di kota metropolitan, tetapi lama kelamaan dia bosan dengan kecepatan dan tekanan hidup di sana. Jadi dia melarikan diri ke hutan.

Penduduk kota yang penuh dengan orang-orang yang stres dan terkurung, mencari kehidupan yang lebih tenang. Mereka mulai membangun rumah lebih dekat dan lebih dekat ke pondoknya di hutan.

Merasa tidak nyaman dengan semua keributan yang ada, dia berkemas dan pindah ke sebuah apartemen terbengkalai di bagian kota yang kini kosong terbengkalai.

Bandung, 17 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun