Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menjelajah Lukisan

16 Juni 2023   23:23 Diperbarui: 16 Juni 2023   23:29 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://herstory.co.id/

 Aku tidak tahu bagaimana atau mengapa aku jatuh ke dalam lukisan ini. Tapi sungguh terjadi.

Lukisan pemandangan hutan, dua harimau, satu wanita telanjang (mungkin seorang dewi), dengan genre Primitif.

Harimau itu mengedipkan matanya yang besar padaku, tapi mengabaikan aku.

Sang dewi? Begitu juga, mengabaikanku. Aku pikir dia tahu aku bukan bagian lukisan ini. Dan memang bukan.

Tapi bagaimana caranya supaya aku bisa keluar?

Menerobos semak-semak lebat, aku menemukan lukisan lain. Huis langs de weg waar eten verkocht wordt oleh van Rappard. Untungnya itu lukisan warung pinggir jalan sekitar tahun 1880-an. Aku sungguh lapar dan haus.

Menemukan jalan pulang mungkin membutuhkan waktu.

Bandung, 16 Juni 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun