Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kunci Pengaman

9 Juni 2023   20:22 Diperbarui: 9 Juni 2023   20:27 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Kau dan aku sama-sama tahu ini tidak akan berhasil. AKu telah membaca banyak ensiklopedia dan aku merasa itu adalah kutukan bagimu.

Kamu sedang mencari sebuah cerita, pengait Velcro kecil yang merenggut imajinasi dan membawamu ke dalam penerbangan eksekutif, atau menciptakan ruang imajiner di mana beberapa karakter---kau tidak bisa tidak mengagumi dan mencintai nereka--- berkembang dan di mana beberapa dilema moral dimainkan.

Terus terang, semua itu gampang ditebak. Sedikit mencerminkan egosentris, ironis, sui generis. Untuk saat ini.

Bahkan membicarakannya saja sudah membuatku muak, dan aku bisa melihatmu terkantuk-kantuk.

Aku tahu aku bertindak lancang. Aku tidak tahu siapa kau atau apa yang kau pikirkan.

Kau mungkin tipe orang yang bahkan tidak kaget dengan pistol ini yang kukeluarkan dari laci. Glock 17, 9x19. Bodi plastik hitam. Pistol yang paling banyak digunakan oleh lembaga penegak hukum di seluruh dunia karena keandalannya, bobotnya yang ringan, dan kapasitas magasin 17 putaran, di atas rata-rata.

Beratnya kurang dari sekilo dan sangat pas di tangan---tanganku. Rasanya seperti perpanjangan lengan.

Jangan tanya dari mana aku mendapatkannya. Aku tidak butuh lisensi dan nomor seri telah dihapus. Pistol ini tidak bisa dilacak. Dan itu membuatku berpikir bahwa bahasa sendiri tidak lebih dari serangkaian jejak, tanda, dan goresan di permukaan yang dapat dihapus dengan mudah. Menulis hanyalah kode lain, suatu bentuk enkripsi, sesuatu yang harus dipecahkan, diuraikan dan disusun kembali.

Apa hubungannya semua ini dengan pistol? Aku akan memberitahumu.

Tidak, akan kutunjukkan: lelaki yang sedang menulis itu meletakkan penanya dan memasukkan laras pistol yang terisi dengan mantap ke dalam mulutnya dan menggigitnya dengan gigi terkatup, tangan mencengkeram gagang polimer. Jari telunjuk tangan kanannya menekan pelatuk sepenuhnya ke belakang dan bersiap untuk ditembakkan. Kunci pengaman terbuka.

Cikarang, 9 Juni 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun