Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Begadang

7 Juni 2023   10:08 Diperbarui: 7 Juni 2023   10:30 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Dia menuangkan susu tinggi-tinggi di atas wajan, melihatnya jatuh, sifon putih, melihatnya memercik, menumpahkan emulsi. Menontonnya menggelembung, menggelegak, panas.

Dia menyandarkan kepalanya ke pintu, bukan karena dia lelah, tapi untuk melihatnya menggelinding dan mendidih. Dia menaburkan bubuk hitam, membuat pulau-pulau, mengambil pengocok dan menyentuh angka delapan dengan sedikit putaran di ujungnya. Aku suka melihat pergelangan tangannya, seperti sedang menari.

Dia harus mematikan gas tetapi dia tidak melakukannya. Dia menjatuhkan pengocok ke sisi panci, menunggu. Semuanya berputar-putar. Segera akan berbuih dan berbusa.

Dia menggosok mata, menguap. Panas basah menyembur di atas kompornya yang bersih. Sepertinya dia lupa, tetapi ketika susu berhembus tinggi, dia mematikan kompor, menyentak pegangannya seperti bocah bandel, menuangkan sungai berbuih ke dalam cangkir putih dengan gambar perahu layar di sampingnya, dan membalik panci ke bak cuci.

Secangkir penuh uap manis dan aku tidak akan meminumnya.

Tangsel, 7 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun