Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tafakur tentang Tengkorakku

23 Mei 2023   23:23 Diperbarui: 23 Mei 2023   23:27 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri.

wajahku yang tersenyum
topeng yang menutupi tengkorak tanpa ekspresi

topeng yang bisa didorong dan ditarik ke sana-sini
menjadi cibiran dan seringai
 seringai dan tatapan tajam

tapi tengkorak di bawahnya
tidak menunjukkan suasana hati atau ingatan
ada di sana, sebuah objek,
sebuah mangkuk keramik

hidupku berputar mengorbit---
mencicipi dan melihat,
bermimpi dan berpikir---

seiring sinar matahari
menyinari pipi dan dahi

tulang tumpul di bawah
adalah dinding pemisah luar dari dalam
namun tetap tumbuh seperti aku,
dan tetap ada setelah aku tiada,
dengan giginya yang terkatup
dan lubang matanya yang kosong.

apakah hidup,
membimbing reaksi dengan tujuan batin
yang tidak akan pernah ku mengerti?
apakah menunggu hidungku patah
mirip gagang cangkir teh

dan telingaku berubah
menjadi bubur seperti sukun jatuh
dan dibiarkan membusuk di kebun?

apakah rindu emosi dan kontemplasi
hilang pergi seperti asap ditiup angin?

terkadang ku berpikir
itu ada sebagai pengingat
bahwa pada akhirnya aku bukan siapa-siapa
dan bukan siapa-siapa,
tak dapat dikenali tanpa topeng---

bandul kristal di leherku

bergayut laksana tanda tanya yang amat berat

Tangsel, 23 Mei 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun