Pada suatu hari, Kancil yang cerdik dan licik mendengar tentang dana bantuan sosial (bansos) yang akan diberikan oleh rimba tetangga jauh untuk membantu satwa rimba raya yang membutuhkan. Namun, Kancil yang jahil memiliki rencana licik untuk mencuri dana tersebut untuk kepentingan partai politiknya.
"Jadi bagaimana cara kalian akan mencuri Dana tersebut?" tanya Nona Kerbau yang menjadi ketua partai sekaligus ketua Dewan Perwakilan Hewan Rimba yang isinya tikus curut, tikus warog, tikus got, dan hewan-hewan karnovira.
Kancil membeberkan rencananya untuk masuk ke lumbung  rimba dan mencuri dana bantuan sosial tersebut. "Kami akan merampok pada malam hari ketika semua hewan sudah pulang ke sarang masing-masing,  sehingga tidak ada yang bisa menghalanginya."
Kancil kemudian mengumpulkan teman-temannya, yaitu celeng dan musang, yang juga merupakan pendukung partai politiknya untuk membantu dia.
Ketika malam tiba, Kancil dan teman-temannya berjalan menuju lumbung rimba dengan hati-hati. Mereka masuk melalui jendela dan berhasil membuka brankas besi  tempat dana bantuan sosial itu disimpan dengan password yang diberikan oleh Kodok si petugas partai. Mereka mengambil dana bantuan sosial tersebut dan pergi dengan cepat sebelum ada yang mengetahui keberadaan mereka.
Namun, mereka tidak menyadari bahwa mereka gerak-gerik mereka telah diawasi oleh para semut warganet rimba. Meski mereka berhasil memotong kabel CCTV dan merampok, warganet semut memasang kabel CCTV yang baru untuk merekam mereka.
Kancil dan teman-temannya tertangkap oleh punggawa rimba dan dibawa ke pengadilan.
Di pengadilan, Kancil dan teman-temannya mengaku bahwa mereka telah mencuri uang untuk kepentingan partai politik yang mereka dukung.
"The name is effort, Pak Hakim Kambing," kata Kancil membela diri. Namun, Hakim Kambing yang congek tidak terkesan dengan alasan mereka yang dibuat-buat dalam bahasa Inggris asal ngoceh, dan hampir memutuskan untuk menjatuhkan hukuman potong ekor kepada mereka, tetapi Nona Kerbau mengintervensi sidang dengan mematikan mikrofon Pak Hakim. Â
Akhirnya, Kancil dan teman-temannya dibebaskan dari segala tuduhan karena konon tidak terbukti telah melakukan tindakan kriminal. Mereka tidak menyesali perbuatannya dan bertekad untuk tidak akan tertangkap untuk kedua kalinya jika melakukan tindakan kriminal lagi di masa depan. Mereka belajar dari kesalahan mereka dan menyadari bahwa mencuri uang untuk kepentingan politik bisa dibenarkan asal tidak ketahuan warganet rimba dan Hakim bisa diajak kerjasama.