Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ratu

19 April 2023   15:15 Diperbarui: 19 April 2023   15:16 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku adalah Ratu.

Yang telah melahirkan empat ratus tiga puluh satu anak. Hanya ada beberapa dari kami. Frekha telah melahirkan delapan ratus sembilan puluh tujuh.

Sepuluh tahun yang lalu, sebuah virus menyebar melalui udara, diaktifkan oleh kadar estrogen. Hampir semua wanita yang terinfeksi menjadi mandul. Yang selamat, sepertiku, memiliki efek sebaliknya. Kami menjadi sangat subur dan waktu kehamilan berkurang menjadi sebulan saja.

Sebelum pandemi, aku hanyalah gadis awam, rakyat jelata. Seperti tikus rumah. Aku pendiam, hampir tidak diperhatikan.

Rambutku jarang. Gigi tonggos. Mata kecil. Seperfti tikus.

Aku mengikuti situs kencan online. Saat aku mengirimkan kedipan mata, tidak ada pria yang membalas kedipanku.

Aku menjadi putus asa, maka aku memasang foto sepupu sebagai gambar profil. Wajahnya berbentuk hati, bibirnya delima impor montok. Seorang akuntan menggigit umpanku.

Kami janji kencan di Starbucks. Dia pergi sebelum menghabiskan latte-nya. "Oh, aku lupa kalau ada rapat penting."

Aku memasang kembali foto profil asliku dan mulai mengirimkan kedipan mata lagi.

Kemudian virus menyebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun