Anna Â
Ketika Anna berusia enam tahun, duduk di kelas satu SD Fave, dia menonton film yang selamanya mengubah pandangan dunianya. Dalam film itu, Sherina Munaf kecil memerankan seorang anak perempuan yang berani bertualang melawan penjahat.
Anna ingin sekali menjadi gadis di layar lebar itu. Dia memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Sherina, percaya bahwa dengan berganti nama maka dirinya juga akan mengubah dirinya. Dia meminta Elsa, kakaknya, untuk menulis surat kepada gurunya, Ibu Juni Semi, mengumumkan perubahan nama dan meminta agar dia memberi tahu kelas bahwa, 'untuk seterusnya,' Anna Hanima Kristianto akan dikenal sebagai Sherina.
Elsa
Adikku yang konyol, Anna, selalu mempermalukanku di depan teman-temanku. Ketika dia memiliki ide konyol untuk mengubah namanya menjadi Sherina, ini adalah kesempatan bagiku untuk mempermalukan dia di depan kelas. Aku menulis surat untuknya, menyalin tanda tangan Mama, dan bertaruh dengan Anna yang bodoh uang jajan seminggu bahwa dia tidak akan berani memberikannya kepada Bu Juni Semi.
Bu Juni Semi
Ketika Anna Hanima Kristianto mungil yang lemah lembut menyelipkan kertas kusut itu ke meja saya, meminta saya untuk mengumumkan kepada seluruh teman-temannya bahwa nama barunya adalah Sherina (hanya Sherina, tanpa nama belakang) hati saya terkoyak. Gadis kecil malang itu acap kali menjadi sasaran perundungan teman-tema sekelasnya. Dia anaknya sangat pemalu.
Langkah berani ini tampaknya merupakan terobosan, maka saya membuat pengumuman dengan ritual dan upacara yang dapat saya lakukan, memaksa diri saya untuk tidak tersenyum atau tertawa.
Kursi yang Diduduki Anna
Aku tidak suka menjadi kursi yang diduduki Anna. Kalaulah aku bisa mengajukan kompalian atau menukar diriku dengan kursi lain, sudah kulakukan dari hari kedua tahun ajaran dimulai.