Putri Dugong bertanya apakah dia boleh menggelitik Kurcaci, dan meskipun dia menjijikkan, Pampiriel membolehkan, karena bahkan gadis ikan yang bau sekali pun lebih baik daripada tidak punya teman sama sekali. Kurcaci akan menari dan bernyanyi untuk anak-anak lain tetapi dia selalu kembali ke Pampiriel. Jelas dia selalu menyukai anak yang terbaik. Anak-anak akan duduk di sebelahnya hanya untuk melihat Kurcaci, dan dalam seminggu, Pampiriel sudah memiliki tiga sahabat baru.
Dua minggu kemudian dia pergi ke halte Transit dan menyadari bahwa Kurcaci tidak bersamanya. Kurcaci-nya tidak bersamanya dari tadi pagi!
Pampiriel berlari pulang kembali ke rumah, bahkan tidak peduli jika dia ketinggalan Transit. Dia berlari melalui portal empat dimensi ke rumahnya dan mulai mencari Kurcaci. Mamanya yang lincah menangkap tangannya.
"Sayang, ada apa?"
"Aku tidak menemukan Kurcaci!"
Mamanya berlutut dan memeluk Pampiriel dengan lengannya yang pucat.
"Oh, lintah mungilku. Kurcaci harus merawat gadis vampir kecil lainnya. Mungkin dia kadang-kadang akan kembali dan berkunjung, tapi menurutku kamu tidak membutuhkannya lagi. Dia jarang muncul akhir-akhir ini, apa kau menyadarinya?" Dia menyisir rambut biru kehitaman Pampiriel.
Pampiriel menggigit bibirnya dan mengisap darahnya sendiri. Kurcaci-nya memang sering menghilang akhir-akhir ini, tetapi Pampiriel sangat sibuk, dia tidak pernah menyadarinya. Dia merasakan sesuatu yang aneh menendang perutnya dan dia berpikir tentang gadis vampir lainnya.
Mamanya memberinya bolu lapis darah manis dan memberitahunya bahwa mereka berdua bisa pergi ke sekolah bersama pagi ini. Mereka mengambil payung merah polkadot ungu masing-masing dan berjalan keluar menuju hari yang pagi.
Bandung, 1 April 2023