Dia keluar dari kamar mandi dan meletakkan kulit beruang di kulitnya yang telanjang. Warnanya cokelat tanah kemarau dan madu hutan liar. Cakar yang berat, melengkung seperti bulan, berderak di lantai kayu. Kuku yang mampu membelah pohon, mengupas kulit kayu, memecah sarang lebah.
Dia tertatih-tatih di bantalan bahu gemuk, bahunya terangkat dan berguling. Dia terlalu, terlalu besar untuk rumah kecil dan mungil ini.
Di ambang pintu, tubuhnya yang besar mendesak kusen, mengendus dan menangkap gelombang berita yang mengudara, siapa yang lewat dan ke mana mereka pergi saat hujan tiba, di mana makanan cadangan jika musuh mengintai.
Dia mencium bau bayangan dan sinar matahari, buah buni dan lebah ratu, apa yang manis dan apa yang asam.
Dia tangguh, besar, berbulu dan megah, berotot dan perkasa, bermata kecil dan bergigi taring, menerobos keluar menuju dunia.
Bandung, 12 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H