Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tidur Lebih Lama

7 Maret 2023   09:12 Diperbarui: 7 Maret 2023   09:26 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://sites.bu.edu/ombs/2015/11/16/how-dreams-are-shown-through-brain-activity/

Jalanan dalam mimpiku terbuat dari bata purba dan bayangan tua.

Bunyi tetesan air, dengan hati-hati mengukur waktu, terdengar di lorong-lorong yang sepertinya tak pernah bisa kutemukan. Langkah kaki mengancam akan mengkhianatiku membawa pada musuh yang berjongkok dan menunggu di kebuntuan pojok.

Ketatnya ketegangan, pisau disakuku bisa memotongnya.

Berkali-kali aku berbelok hingga tak mungkin lagi menemukan jalan kembali. Tersesat dalam labirin, aku terus mencari jalan masuk. Atau jalan keluar.

Di sudut lain, semakin ramai tikus berkeliaran.

Semakin tinggi sampah menggunung, semakin menjepit cengkeraman takut.

Lebih gelap bayangan.

Lebih riuh derap langkah kaki.

Lebih menggigit kerinduan.

Lebih jauh mencari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun