o, lelaki hitam malam
perompak jiwa
penghancur hati terkuat
meleleh dari tatapan mata paling indah
mengapa kau buat kami meratap dalam benci?
mengapa takdir tak dapat diprediksi?
mengapa mencuri suara
mengapa membuat kami merasa tak punya pilihan?
kami semua memiliki harapan
tetapi denganmu dimensi tidak terdefinisi
lelaki perkasa lahir dengan kewajiban materi
ketika kau bertemu mereka abai tugas
berharap kau tidak pernah ada
dengan semesta di sisi kau tak terkalahkan
kesedihan liar saat kau berkunjung
hati memohon agar kau mendengar
tapi kau menyukai asap api
merebut kata memuntir janji
o, bisakah kamu mendengar kami menangis
bisakah kamu lupakan misi saat kami meminta?
bisakah kamu membawa kembali yang kami cintai?
atau di balik topeng kau kan terus nikmati luasnya benci?
Bandung, 4 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H