Jonathan berbaring di tempat tidurnya menatap kegelapan yang menjulang. Menghitung napasnya yang pendek saat detak jantung membawa pikirannya melintasi ribuan kilometer jarak ke rumahnya. Malapetaka dan kekacauan yang baru-baru ini menghancurkan segalanya.
Dia menghitung apa yang diperlukan baginya untuk kembali ke sana, untuk bertarung. Dia tahu itu bodoh, ada cara yang lebih baik untuk menyelesaikan ketidaksepakatan.
Dia juga tahu bahwa ini bukan waktu untuk mengarang alasan.
Satu pertanyaan yang menghantuinya. "Kalau aku tidak mengambil keputusan sekarang, bagaimana aku akan menghadapi cucu-cucuku nanti?"
Dia bangkit dan membuka aplikasi pemesanan tiket maskapai penerbangan, mengetuk satu huruf bersama satu napas pada satu waktu.
Bandung, 2 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H