Gogon mengangguk sebisa mungkin.
"Maksudmu, kau dikuburkan di sana?"
Sekali lagi putaran kepala penuh marah terombang-ambing.
Itu masuk akal sekarang. Setelah dia menggali jalan keluar dari kubur, dia telah melupakan semua itu. Dia hanya berpikir harus bergerak. Dia tidak menyatukan satu momen ke momen berikutnya, tetapi setiap momen adalah kenyataan tersendiri. Benar-benar terjadi.
Dan kini dia duduk di sana, berkomunikasi dengan cara tertentu, dia bisa mengingat urutannya, merangkai fakta. Tidak bisa dibantah lagi.
Dia sudah mati.
"Aku rasa itu yang membuat kau menjadi apa yang mereka sebut zombie," Paman Kei menggeleng-gelengkkan kepalanya. "Atau kita lihat sisi baiknya. Mungkin ada yang berpendapat kau sudah dibangkitkan, Nak. Haleluya!"
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H