Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mencoba

7 Februari 2023   19:21 Diperbarui: 7 Februari 2023   19:24 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku dipaksa sampai aku berjanji untuk mencoba dan bersikap sopan kepada pria yang kubenci. Bukan demi dia, tapi demi putriku, anak-anak, dan liburan.

Awalnya berjalan dengan baik, jabat tangan biasa dan obrolan ringan tentang mobil dan sepak bola. Tetap saja, aku mendengarkan dan mengamati semuanya.

Kaos oblong sepeda motornya yang lusuh. Makannya yang berantakan. Suaranya yang menyakitkan telinga dan cerita-ceritanya yang menyebalkan. Dia mengabaikan istriku. Nada suaranya yang kasar dan perlakuan tidak adilnya terhadap cucu-cucuku. Sikapnya yang sangat kasar terhadap putriku. Tanganku yang terkepal siap untuk....

Aku sudah mencoba, tapi dia tidak. Aku yakin dia akan mencoba bersikap sopan sekarang.

Bandung, 7 Februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun