Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: I. Terdampar (Part 32)

30 Januari 2023   16:38 Diperbarui: 30 Januari 2023   16:41 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Mati... garang-gara terendam air," jeritnya putus asa.

Bahu Miko terangkat. "Jadi gue rasa kita belum bisa order pizza."

"Aku lebih suka menghubungi pembasmi hama."

Tiwi kembali menyeringai dan melepas baterai ponsel, lalu mengeringkan ponsel dengan bajunya yang basah. "Masih ada kemungkinan ponsel ini masih bisa dipakai. Tinggal berharap dan menunggu. "

Bersandar di pohon, Miko menghela napas. "Apa itu penting? Nggak mungkin kita mendapatkan sinyal di negeri antah berantah."

"Kita masih bisa menggunakannya untuk memberi sinyal pada pesawat penyelamat," kata Zaki.

Miko memberinya tatapan bingung. "Padahal mati, gimana caranya?"

Zaki meraih ponsel Tiwi dan menggerakkan jari-jarinya di atasnya. "Bagian luarnya berwarna perak. Matahari akan memantulkannya, dan kita mungkin bisa memberi sinyal pada pesawat. Kilatan cahaya dapat dilihat dari jarak tujuh puluh kilometer."

"Betulkah? Sejauh itu?" tanya Tiwi.

"Ya, dan lu juga bisa pakai apa aja yang mengkilap, seperti ikat pinggang atau tempat minum." Zaki mengembalikan ponsel ke Tiwi. Gadis itu menyelipkan ponsel dan baterai ke dalam saku.

"Tidak ada orang lain yang aku lebih suka terdampar bareng selain kamu, Zak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun