Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gigi Emas

27 Januari 2023   23:59 Diperbarui: 27 Januari 2023   23:59 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia memelihara seekor angsa yang bertelur gigi emas. Gigi emas itu dia masukkan ke dalam mulutnya karena gigi aslinya telah tanggal.

Tapi gigi emas itu suka berbicara sepanjang hari dengan gigi lainnya.

Dia bertanya kepada angsa, "Oh angsa, apa yang harus kulakukan dengan gigi emas darimu? "

Dan angsa itu menyarankannya untuk melepaskan, dan dia melakukannya. Lalu dia menyimpannya di dalam botol Vaseline.

Kemudian, karena ada lubang di mulutnya maka makanan menyembur keluar. Ketika dia berbicara maka dia bersiul. Sejujurnya, dia merindukan gigi emas yang bisa berbicara. Dia mengeluarkannya dari botol, membersihkannya dari  Vaseline, dan meminta maaf padanya.

Apakah Vaseline terasa seperti bagian dalam angsa? Mungkinkah rasanya seperti keajaiban kembali ke rahim yang diharapkan oleh banyak orang?

Dia tidak mempelajarinya dari gigi, karena gigi ragu untuk berbicara dengannya. Gigi emas itu kembali berbicara dengan gigi lainnya.

Kini dia sekali lagi bisa makan jagung dan kacang polong.  Daun dan serat tidak menjadi slilit, tetapi dia hidup dengan percakapan terus-menerus di mulutnya. Dia harus memakai penyumbat telinga saat tidur.

Gigi emas itu terutama menyukai topik tentang kebenaran dan kejujuran. Dia berbicara dalam hal kemutlakan dan ketergantungan pada fakta dan data. Tentang apa yang kita ketahui tentang sesuatu.

Gigi emas yang merasa dikhianati selama dipenjara dalam botol Vaseline, berbicara tentang kepercayaan: hal terpenting antara manusia dan giginya, dan dalam membangun sistem saling percaya yang kokoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun