Rosa bertemu dengannya di pernikahan sepupunya dan, bahkan mengejutkan dirinya sendiri, segera mengajaknya makan malam. Itu bukanlah cinta pada pandangan pertama, atau bahkan nafsu. Ada sesuatu tentang dirinya yang menggelitiknya, ketenangan yang mempesona, keanggunan yang membuatnya segan, wajah yang menyenangkan meskipun dengan sosok yang tampak agak miring, seperti gambar lukisan Picasso di periode Mawar.
Malam itu, percakapan terasa sangat nyaman bagi Rosa. Menjelang makanan penutup disajikan, dia mengaku bahwa dia bukan hanya seorang lajang, tetapi sebenarnya telah menjadi duda.
"Kapan istri Anda meninggal?" Rosa bertanya dengan lemah lembut, simpati terdengar dalam suaranya.
Ketika dia menjawab "Rabu lalu," Rosa tiba-tiba terdiam.
Bandung, 25 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H