Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Kata-Kata (2)

17 Januari 2023   22:22 Diperbarui: 17 Januari 2023   22:30 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.literacywaitakere.org.nz/

fajar menembus seprai lembap dan embun pagi
kata-kata semmalam butiran pasir menempel di kulitku
bolak-balik mengambil soda
nyamuk pengganggu berdengung di telinga

urutan maju dan mundur dengan cepat—
mengukur ketidakkonsistenan
gertakkan gigi dan decak lidah
abaikan hilangnya napas api naga

mungkin, ujung jari di lenganmu tak berarti apa-apa
mungkin, tidak ada yang terjadi antara kaliandalam perjalanan bisnis itu
mungkin, lipstik di kerah bajuku adalah sisa ciummu
bukan miliknya

‘aku tak ingin ribut’
sangat kontras dengan ubin di kaki

mungkin, aku tidur sendirian saat kau pergi—
kaki orang asing merinding
bibirnya bepergian

mungkin, rasa bersalah akan menemukan jalan
bersama buih sikat gigi
meludah bibirku sia-sia
membungkus telingaku dengan kevlar antipeluru

Bandung, 17 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun