dengarlah dentang lonceng tengah hari
gemuruh suram yang dalam bergema
telusur jalan telanjang dan suram
menatap hampa sunyi
melayang di lingkungan sepi
dan hari terus berhitung...
berhenti sejenak
dengarkan kesunyian dingin
turun jauh ke bawah realita
dan dorongan lembutnya
memanggilku untuk mengagumi surga
berhenti untuk menatap burung-burung
mereka melambung bebas
berputar melingkar satu dan lain
betapa aku mendambakan...
kumengagumi dari kejauhan
kemegahan bunga mekar yang terlupakan
getar kebahagiaan menerpa
mengangkat kepala
menikmati kini
hembusan angin
gigil sejuk dingin
membuka mata
sadari aku akan cengkeram sunyi
dan lonceng
dan bunga
dan burung-burung
dan aku di sisi lain
memandang keluar
jendela
buram
hari demi hari
sampai saat ketika
waktu terungkap