Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Skandal Sang Naga (Bab 3)

3 Januari 2023   08:00 Diperbarui: 3 Januari 2023   08:02 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Aku menunggu Ranya masuk lebih dulu, lalu mengikutinya ke dalam pesawat. Saat aku setengah ragu-ragu di samping kursi gandanya, dia mendongak dan tersenyum padaku.

"Oh ... maaf. Apakah ini seat Anda?"

Dia mengulurkan tangan dan mengambil tas tangan dan majalahnya dari kursi di samping tempat dia duduk. Aku duduk dan mengucapkan terima kasih, lalu pintu pesawat tertutup. Dari belakang, suara pramugari yang tenang dan monoton mengingatkan kami tentang prosedur keselamatan, dan untuk mengencangkan sabuk pengaman kami.

Setelah berada di udara dan lampu tanda sabuk penyaman padan, aku mengeluarkan kotak Tic-Tac. Setelah ragu-ragu sejenak, mengulurkannya padanya. Dia mengambil satu dengan tangan berjari ramping. Kukunya dicat merah marun dan sedikit terlalu panjang menurutku. Bukannya berarti aku tidak suka.

Dia kemudian tenggelam dengan majalahnya, aku memikirkan Prima Dasa. Dari apa yang telah dia paparkan, aku berkesimpulan dia membuntutinya dengan cara yang sulit, bersembunyi di balik surat kabar saat dia membuntutinya di museum dan galeri seni. Dan tiba-tiba aku merasa was-was sejenak.

Aku terhitung masih orang baru di dunia spionase dibandingkan Prima, tapi dia memilih untuk mengamati buruannya dari jauh.

Apakah taktikku mendekati Ranya ini salah? Dan sebagai konsekeunsinya, aku akan menempatkan diriku dalam situasi yang tidak dapat kuatasi?

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun