Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Potret Usang

1 Januari 2023   20:27 Diperbarui: 1 Januari 2023   20:37 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Erlan sayang,

Sudah lama sekali, ya? Aku rasa aku adalah orang terakhir yang kamu harapkan untuk menghubungimu.

Tadi pagi aku memilah-milah kotak foto-foto lama Mamak yang dia simpan di bawah tempat tidurnya. Begitu banyak kenangan, begitu banyak orang yang benar-benar aku lupakan. Ingat Wak Zul? Orang tua paling berbulu yang pernah ada?

Kita biasa bilang dia adalah manusia serigala. Kamu pikir itu lucu, tapi aku benar-benar takut! Dan Bibi Tes yang selalu bertanya kapan aku nikah. Dia mulai nanya waktu umurku baru sepuluh tahun! Aku masih bermain dengan boneka, demi Tuhan!

Ngomong-ngomong, aku menemukan salah satu foto kita waktu di Ancol, tertulis Tahun Baru 1990. Kita terlihat bahagia. Kamu merangkul bahuku seperti abang yang melindungi adiknya dengan bangga.

Lucu jika kita mengingat hal-hal yang kita lupakan dulu, seperti bahwa kita pernah dekat.

Ada begitu banyak kata-kata kasar dan sakit hati di antara kita.

Tapi kita pernah dekat, Erlan. Mungkin kita bisa mencoba menjadi seperti itu lagi. Semua orang di foto itu sudah meninggal dan pergi. Hanya ada kita berdua yang tersisa.

Bisakah kami mencoba lagi?

Adikmu,

Lisa

Bandung, 1 Januari 2022

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun