Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melukis Tanpa Warna

1 Januari 2023   10:10 Diperbarui: 1 Januari 2023   10:07 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kita melangkah berjalan dengan tenang perlahan
melewati ular kobra yang tertidur di harpsichord
di dapur jubah tidur jatuh dari bahunya yang cantik
hikmah pesona pualam telanjang
rambutnya digerai lepas terjurai
sungging selintas senyum hampa

matahari pagi membakar pijar merah membentang
serigala liar mencabik-cabik domba
dengan mekanisme mesin rumah jagal
nektar mengalir deras di sungai Styx
dewa dewi mengambil semua pewarna pelangi
bagaikan tidur senyap dalam lelap gelap

kita sontak terbangun oleh riuh kisruh
cahaya pelita keruh di ujung kalas melindap rusuh

Bandung, 1 Januari 2023

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun