Latifah menggedor pintu depan rumah Palupi.
"Palupi, izinkan aku masuk, nenek tua! Kamu pakai alat bantu dengarmu, tidak? Aku punya berita."
Palupi memaksa tubuhnya yang ringkih bangkit dari sofa, meraih tongkatnya dan berjalan ke pintu depan.
"Astaga, Latifah, ada apa? Jangan sebut aku tua. Aku bisa mengatakan hal yang sama tentangmu."
"Ayo kita duduk." Latifah berkata, "aku harus memberi tahu kamu apa yang aku ketahui tentang tetangga baru kamu. Dia membuat bulu kudukku merinding. Jadi, aku mencarinya di komputer."
"Oh, kamu dan komputermu. Apa yang kamu temukan?"
"Kamu harus berhenti jadi orang tua yang bodoh. Kamu mungkin bisa belajar satu atau dua hal di komputermu."
"Jangan mengajari aku tentang komputer. Aku pakai, lo. Aku sering kirim email ke cucuku."
" Tetangga barumu ada di situs 'predator seksual'. Dia di bawah pengawasan polisi. Lebih baik kamu selalu mengunci pintu dan berhati-hati."
"Oh, astaga. Kamu mau minum teh apa kopi?"