Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja Menjelang

30 Desember 2022   09:25 Diperbarui: 30 Desember 2022   09:31 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua berjalan lambat dan terhenti seperti saat pertama kali. Meskipun itu setahun yang lalu, dan kami tidak akan membayangkan kemudian menjadi lingkaran penuh diskusi setengah telanjang tentang apakah kami harus menikmati kesempatan terakhir atau membiarkannya pergi jauh untuk melakukan apa pun sebagai kerja musim libur kuliah.

Aku tidak menyangka bahwa itu akan menyakitkan, tetapi aku tidak melakukannya. Dan di sanalah aku, menginginkan sesuatu, tetapi mengetahui dia tidak dapat memberikannya kepadaku karena aku tidak tahu apa itu.

Aku berpikir untuk mengatakan sesuatu yang dramatis, berseru, aku ingat semuanya, bukan hanya SMA!

Tapi terdengar seperti aku tak bisa hidup di luar jangkauan tangannya, menghancurkan hati kami sehingga kami dapat memungutnya keping demi keping.

Mungkin masing-masing berakhir entah bagaimana dengan sedikit cinta yang masih berdetak.

Tapi saat itu, dia menghentikan tangannya, dan kupikir aku melihat senyuman bermain di wajahnya.

Beberapa menit kemudian, aku mendengarkan suara ban mobilku berdesir di sepanjang jalan yang lampunya memanjang masuk dan keluar dari sisi penglihatanku, berpikir  betapa mudahnya untuk belajar meninggalkan diri sendiri.

Bandung, 30 Desember 2022

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun