Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lupa

29 Desember 2022   10:10 Diperbarui: 29 Desember 2022   10:19 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia terbangun di sebuah ruangan yang tidak dikenalnya. Semuanya terasa asing. Dia takut dan dia sendirian. Ada jeruji di jendela dan pikirannya terasa berkabut seperti dibius.

Seorang perawat masuk ke ruangan dan menanyakan namanya, tetapi dia tidak dapat mengingatnya.

Minggu-minggu berlalu dan dia terbangun sendirian di ruangan itu. Dia tidak dapat mengingat apa pun tentang dirinya, meskipun dia memiliki mimpi aneh tentang kehidupan yang pasti pernah dia jalani.

Terkadang dia bertanya-tanya apakah ingatannya akan kembali.

Yang tidak diketahuinya adalah, lebih baik jika dia tidak pernah mengingatnya lagi.

Bandung, 29 Desember 2022

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun