Namaku Derry Syauki. Istriku bernama Desi. Kami telah bersama selama lebih dari enam puluh tahun dan mengarungi badai samudra yang berkali-kali mengguncang bahtera rumah tangga kami, dan akhirnya, berlabuh di pelabuhan tua yang berkabut.
Kami dari dulu saling mencintai. Sejak awal, dan tidak pernah berhenti mencintai hingga akhir nanti.
Tadi malam, di atas ranjang, aku menegaskan kembali komitmenku padanya. Aku berkata, "Setelah bertahun-tahun, aku masih tetap mencintaimu, Desi Syauki. Dan aku akan terus mencintaimu sampai akhir hidupku."
Dia menatapku, dan butir air mata bening jatuh ke pipinya.
Dia meraih tanganku dan berkata, "Aku juga mencintaimu. Maaf, aku tidak ingat namamu."
Bandung, 29 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H